Kamis, 26 Maret 2020

Rumah Sakit Virus Corona

Ketika Wuhan darurat virus corona, langkah pertama yang dilakukan Cina adalah me-lockdown kota itu dan mengisolasi warganya.

Cina kemudian dengan cepat menyiapkan kru kesehatan dari seluruh pelosok negara, termasuk tentara.

Alat kesehatan juga diadakan dengan cepat. Dari APD yang memadai, peralatan yang lengkap, dan lainnya.

Yang paling mencengangkan: Cina segera membangun rumah sakit khusus corona di Wuhan dalam waktu 10 hari.

Hasilnya: luar biasa. Sebagaimana yang Anda lihat di pemberitaan. Wuhan diamankan. Kota lain aman.

*****

Kini, corona mulai mewabah di Indonesia, di Jabodetabek dan beberapa kota lain. Per hari ini, sudah 48 korban wafat.

Indonesia enggan melakukan lockdown dan isolasi. Faktor ekonomi jelas menjadi alasannya. Indonesia lebih memilih kampanye social distancing.

Rumah sakit khusus corona juga segera diwujudkan. Indonesia menyulap Wisma Atlet, gedung yang dulunya dipakai para atlet Asian Games.
Wisma Atlet disulap (dok. Vitantina Harmini)
Bagaimana hasilnya? Kita berdoa semoga negara ini baik-baik saja!

*****

Pasien covid-19 di Jakarta banyak. Syukurlah sudah ada solusi: Wisma Atlet disulap menjadi rumah sakit. Bisa tampung sampai 3.000 pasien.

Bagaimana di daerah lain? Itu yang masalah. Di Makassar, misalnya. Kalau saya lihat kondisi Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, pasti akan kelabakan kalau banyak pasien. Jangankan seribu, ratusan saja sudah berat. Tidak mungkin juga pasien dipindahkan ke Jakarta.

Solusinya, sebuah gerakan: isolasi mandiri!

Warga yang mengalami gejala ringan, misalnya batuk atau demam, diharapkan tidak buru-buru ke rumah sakit. Isolasi diri saja dulu di rumah, jauhi orang lain, jauhi keramaian, minum multivitamin, jaga pola makan, dan lainnya. Lima hari, tujuh hari, sampai 14 hari.

Kalau sembuh, alhamdulillah.
Kalau tidak, barulah bawa diri ke RS rujukan covid-19 untuk diperiksa lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar