Kamis, 31 Desember 2020

Player of the Century

Desember 2000 silam, FIFA melakukan pemungutan suara untuk memilih Player of the Century. Kurun waktunya: sejak awal sepakbola profesional dimainkan sampai tahun 2000. Dua kali FIFA melakukannya. Hasilnya, dua nama terpilih: Diego Maradona dan Pele. 

Hasil yang wajar bila melihat kontribusi keduanya di level negara dan klub. Maradona adalah agama di Argentina dan Tuhan di Napoli. Adapun Pele: striker terbaik Brazil sepanjang masa. Di Santos, dia menjadi topskor untuk satu klub, yaitu 504 gol, sejak 1974. Rekor itu baru dilewati Lionel Messi 46 tahun kemudian di Barcelona.


*****

Desember 2020 barusan, Global Soccer World kembali melakukan pemungutan suara untuk memilih Player of the Century. Kali ini kurun waktunya 2001 sampai 2020. Hasilnya: Cristiano Ronaldo nomor satu. Mengalahkan Messi, Mohamed Salah, Ronaldinho, Robert Lewandowski, Xavi, dll.

Sebenarnya, kalau hitungannya 2001 sampai 2015, Messi mungkin menjadi yang terbaik. Dia punya lima gelar Ballon d'or (Ronaldo baru tiga), empat kali juara Liga Champions (Ronaldo baru dua kali), dan bersama Argentina meraih gelar Piala Dunia U-20 dan Olympiade Beijing 2008 (Ronaldo belum sekalipun bersama Portugal).

Tapi sejak 2016, Ronaldo langsung melejit cepat. Real Madrid dibawanya hattrick juara Liga Champions. Portugal dibawanya juara Piala Eropa dan UEFA Nation League. Dua Ballon d'or pun direngkuhnya. 

Adapun Messi, sejak 2016, mengalami keterpurukan yang mengejutkan. Di final Copa Amerika, kalah adu pinalti lawan Chile dimana dia gagal eksekusi. Di Liga Champions, Barcelona gugur dua kali lawan AS Roma dan Liverpool melalui skema epic comeback. Terakhir, gugur dicukur Bayern Muenchen 2-8.

Di beberapa momen itulah Messi terlihat begitu terpuruk. Tidak ada aura bintang dan leadership pada dirinya. Sangat berbeda dengan Ronaldo yang begitu berenergi dan motivator. Saya rasa dunia tidak salah memilih.