Selasa, 31 Maret 2020

Corona di Eropa

Waktu terus bergerak. Detik ke menit. Dan per pagi ini, kematian akibat covid-19 sudah berada di angka 37.559 jiwa di seluruh dunia. Padahal tengah malam tadi hanya 35.065. Artinya apa, dalam hitungan jam, ada tambahan 3.494.

Tiga negara tetangga Eropa menjadi penyumbang korban jiwa terbesar. Italia 11.591 (101.739 kasus), Spanyol 7.716 (87.956), dan Prancis 3.024 (44.550). Italia dan Spanyol sudah jauh melampaui korban jiwa di Cina (3.304 jiwa dari 81.470 kasus), sumber wabah. Prancis sedikit lagi menyamainya.

*****

Mengapa angka kematian di Italia, Spanyol, dan Prancis tinggi?

Sepakbola dan pariwisata adalah dua hal yang sangat penting di tiga negara Eropa tersebut. Dan dua hal itulah yang diduga menjadi parasit wabah karena kerumunan yang mereka ciptakan.

Dan ketika wabah semakin parah dan angka warga terinfeksi tinggi, ternyata tim medis mereka tidak siap. Ditambah lagi di awal-awal, physical distancing tidak dilakukan secara disiplin.

Walhasil, ketiga negara itu pun melakukan langkah pamungkas: lockdown!

*****

Tetangga lain ketiga negara itu, Jerman, awal-awal juga tidak melakukan physical distancing secara disiplin. Makanya, angka korban terinfeksi di negara warisan Adolf Hitler itu tinggi.

Bagusnya, tim medis dan sistem kesehatan di Jerman sangat baik. Klinik kesehatan dengan tenaga dan fasilitas memadai sudah siap mulai dari bandara-bandara.

Hasilnya luar biasa: angka kematian mampu diminimalisir. Per pagi ini, dari 66.718 korban terinfeksi di Jerman, baru 645 jiwa yang mati.

*****

Sementara itu, di Inggris, angka terinfeksi juga cukup tinggi: 22.141 dengan angka kematian 1.408 jiwa.

Penyebabnya? Jurgen Klopp bilang: partai Liverpool lawan Atletico Madrid. Pria Jerman itu bahkan melabeli partai itu sebagai tindakan kriminal. Carlo Ancelotti, pelatih Everton yang asli Italia, sepakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar