Minggu, 11 Juni 2023

Manchester City, Sempurna!

Satu kata untuk Manchester City musim ini: sempurna! 

Kesempurnaan pertama terjadi saat City berhasil menjuarai Liga Primer. Keberhasilan itu menandakan satu hal: City adalah tim kedua yang berhasil juara tiga kali beruntun (hattrick) setelah Manchester United.

Itu artinya, City sukses menyamai rekor tetangganya itu. Fans MU tidak bisa lagi sombong perihal hattrick juara karena City telah melakukannya.

*****

Kesempurnaan kedua terjadi saat City berhasil mengalahkan MU di Final FA Cup. Kemenangan yang sekaligus membuktikan: Manchester is Blue!

Dua puluh dekade lebih, sejak 1989 hingga 2013, kota Manchester memerah. Sir Alex Ferguson bersama pemain-pemain bintangnya yang datang silih-berganti betul-betul membawa MU menguasai kota Manchester hingga seluruh Eropa.

Tapi sejak Sir Alex mundur dan investasi Etihad datang ke City, warna merah mulai kelabu. Bahkan perlahan membiru. Dominasi MU diambil alih oleh City. Trofi demi trofi perlahan memenuhi lemari City.

*****

Kesempurnaan ketiga jelas terwujud saat City berhasil mengalahkan Inter Milan di final Liga Champion Eropa. 

Itu adalah gelar pertama City di Eropa sekaligus membuat mereka meraih treble winner musim ini. Lagi-lagi City menyamai satu rekor fantatis MU. 

City menjadi tim kedua di Inggris yang meraih treble winners setelah MU dan tim kelima di eropa setelah MU, Barcelona, Inter Milan, dan Bayern Muenchen.

Sempurna!



Idealisme

Ada tempat cuci motor yang fokus pada ide: siram baik-baik, sabuni sedetil mungkin, lap sampai kering, dan kilapkan dengan kit. 

Pun butuh waktu lama mereka mengerjakannya, tapi disitulah kepuasan mereka: ketika motor telah dicuci dengan baik dan yang punya motor sumringah. 

Kepuasan yang kemudian semakin lengkap tatkala pelanggan menyerahkan uang jasa dibarengi senyuman.

*****

Ada pula tempat cuci motor yang fokus pada materi. Mereka mencuci cepat-cepat karena mengejar jumlah motor yang akan dicuci. Mereka melakukan itu dengan sadar; tanpa rasa sesal.

Siramnya yang penting basah, sabunnya yang penting rata dan berbusa, lap seadanya, dan kilapkan dengan kit yang campuran airnya lebih banyak.

Biasanya ujungnya pelanggan memberikan uang jasa dengan mimik datar dan dahi mengkerut.

*****

Begitulah beda antara idealisme dan materialisme. Yang satu menjadikan ide sebagai kepuasan; satunya mengagungkan materi.

Sebuah kondisi yang mungkin bisa menjadi jawaban global dari pertanyaan: kenapa Indonesia masih banyak praktik KKN? Iya, karena warga materialis masih lebih banyak dibandingkan yang idealis.