Sabtu, 17 Februari 2018

Awan Lolai dan Kabut Pung Torra

Awan Lolai (dok: Parang Tinggiyya Blog)
Kau mainkan untukku 
Sebuah lagu tentang negeri di awan
Di mana kedamaian menjadi istananya
Dan kini telah kau bawa aku menuju ke sana

Kalau Anda ingin melihat kota Rantepao dari atas, naiklah ke puncak Lolai. Dari sana, ibukota Kabupaten Toraja Utara itu tampak jelas di kejauhan. Kalau Anda tidak bisa melihat Rantepao, itu berarti Anda sangat beruntung. Kenapa? Karena di hadapan Anda terhampar awan putih tebal yang menutupi pemandangan kota.

Lolai memang terkenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan. Lirik lagu Katon Bagaskara di atas jelas bukan khayalan. Sejak terpublikasi, ribuan pengunjung telah menikmatinya. Tenar lewat media sosial, koran, dan televisi. Ketenarannya bahkan telah menggusur kesakralan Londa dan Kete Kesu.

Selain Negeri di Atas Awan, Lolai juga menyajikan pemandangan indah sepanjang jalan menuju puncaknya: hutan pinus yang kokoh, bukit-bukit hijau, dan sawah bertingkat yang menghampar luas. 

Dan di ujung paling puncak Lolai, Anda bisa menikmati Pung Torra, kawasan puncak yang didesain serupa daerah Lembang di Bandung. Pada suatu momen di Pung Torra, Anda akan beruntung diselimuti kabut.  

Pung Torra (dok. Penulis)
Pung Torra (dok. Penulis)
Anda penasaran, silahkan berkunjung ke Lolai!

Buntu Burake dan Patung Yesus Memberkati


Tangga antar bukit di Buntu Burake (dok. penulis)
Kalau Anda ingin melihat kota Makale dari atas bukit, naiklah ke Buntu Burake. Dari puncaknya, ibukota Kabupaten Tana Toraja berluas sekira 40 km2 itu terlihat jelas tanpa celah. Gunung-gunung yang melingkari kota dan patung Lakipadada dalam lingkaran kolam yang menjadi pusat di tengah kota, semua kelihatan.     

Dulu, Buntu Burake bukanlah apa-apa, hanya kesunyian. Tapi semenjak patung Yesus Memberkati dibangun di pucuknya, ribuan kaki telah meninggalkan jejak di tanahnya. Pariwisata Tana Toraja, terkhusus wisata religi, meningkat pesat.

Patung Yesus Memberkati (dok. penulis)
Patung Yesus Memberkati bertinggi 40 meter itu dibuka untuk umum pada Agustus 2015 silam. Diprakarsai oleh Pemkab Tana Toraja dan didukung penuh oleh Pemprov Sulsel. Patung yang menghabiskan anggaran puluhan milliar itu dibuat dari bahan perunggu dan didesain oleh Niel El Fuadi, pematung kelahiran Padang yang berdomisili di Jogja, yang juga telah berhasil membuat patung Habibie-Ainun di kota Parepare.

Di sekitar patung, dibangun pula tangga beton panjang yang menghubungkan pengunjung dengan bukit-bukit di sekeliling patung. Para pengunjung pun bebas berfoto ria dengan ragam posisi dan objek yang menarik.

Anda penasaran, silahkan berkunjung ke Buntu Burake, Tana Toraja!