Selasa, 12 Januari 2021

Pesawat, Hidup dan Mati

 

Proses evakuasi korban Sriwijaya Air (dok. grid.id)

28 September 2018 silam, banyak yang bersyukur. Batik Air yang mereka tumpangi menghidarkan mereka dari gempa. Selisihnya hanya dalam hitungan detik.

Capt. Fella merekam betul kejadian itu di memorinya. Saat akan lepas landas dari Bandara Mutiara Palu, dia merasakan tanah bergoyang. Pesawat bergerak ke kanan dan ke kiri. 

Saat sudah mengangkasa, dia mengirim pesan kepada petugas di Menara Air Traffic Controller. Tidak ada jawaban. Menara ATC sudah roboh karena gempa. Sebagian kota Palu luluh lantak. Ribuan orang meninggal dunia.

*****

Kejadian sebaliknya terjadi 9 Januari 2021 kemarin. Sriwijaya Air yang dikemudikan Capt. Afwan justru membawa 59 awak dan penumpangnya meninggalkan dunia. Mereka yang tak jadi terbang, langsung sujud syukur.

Empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Menara ATC kehilangan komunikasi dengan Capt. Afwan. Sriwijaya Air jatuh di laut lepas dekat Pulau Seribu.

*****

Begitulah kematian. Sangat misterius. Bisa menerpa kita di darat, di laut, di udara, bahkan saat sedang tertidur. Ada juga yang saat sedang duduk-duduk ngopi. 

Apapun itu, kita semua akan meninggalkan dunia dengan cara dan keadaan masing-masing. Cepat atau lambat. Tanpa bisa menghindar.

Allah sudah mengingatkan dalam Al Qur'an: "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.…” (An Nisaa: 78)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar