Minggu, 27 November 2011

Lejja, Wisata Permandian di Tengah Hutan

Suasana asri di Lejja'
LEJJA' terletak di kecamatan Marioriawa, sekira 30 kilometer jaraknya dari Watansoppeng, ibukota Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan.

Lejja', bukan kata dari bahasa India, tapi kata dari bahasa Bugis yang berarti ‘pijak’. Merupakan nama sebuah tempat wisata permandian di tengah hutan dengan pohon-pohon yang tumbuh besar, lebat, dan ragam jenis: jati, palem, putat, dan lainnya.

Aliran air panas di sungai di antara pepohonan
Hutannya bukan sembarang hutan, tapi hutan yang dilindungi oleh pemerintah. Pelbagai peringatan dipasang, salah satunya berbunyi: Satu Batang Korek Api Dapat Memusnahkan Ribuan Pohon. Biaya Rp 1.500 per orang juga dipungut untuk biaya pemeliharaan hutan.

Peringatan untuk melestarikan pohon
Untuk berenang, pengunjung disediakan tiga kolam, satu untuk anak-anak dan dua untuk dewasa. Airnya bersumber dari mata air alami pegunungan yang mengalir terus-menerus, ‘tak pernah berhenti. Yang unik dari air itu adalah suhunya yang panas. Saking panasnya, kata orang-orang, telur bisa masak jika ditaruh di atasnya.

Kolam renang di Lejja'
Mata air panas dari pegunungan
Tiket masuk Lejja per 2011 hanya Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 2.500 untuk anak-anak. Fasilitasnya cukup lengkap: musholla, ban untuk berenang, tikar untuk duduk-duduk santai, toilet, tempat penginapan, dan ruang meeting. Kalau lapar, jajaran pedagang kaki lima siap melayani.

Lejja, dengan hutan alami dan mata air panasnya, merupakan tempat wisata permandian andalan Sulawesi Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar