Selasa, 18 Mei 2021

Kuburan

Ketika Muhammad bin Abdul Wahhab dipercaya membangun warga Arab Saudi dari sisi agama, dia banyak melakukan reformasi. Reformasi yang kemudian diistilahkan orang-orang sekarang sebagai wahabi.

Salah satu reformasinya adalah dalam urusan kuburan. Sebelum Wahabi ada, banyak kuburan di Arab Saudi yang dikeramatkan. Mulai dari kuburan Nabi Muhammad, istrinya Aisyah, sampai para sahabat Nabi: Abu Bakar, Umar, dll. Bahkan kuburan-kuburan itu lebih ramai daripada Masjidil Haram.

Wahabi tidak menyukai itu. Apalagi, sejak dulu, Nabi Muhammad sendiri sudah mewanti-wanti: ratakan kuburan! Jangan buat bangunan di atas kuburan! Jangan jadikan kuburanku sebagai berhala!

Wahabi pun mulai bergerak membereskan kuburan-kuburan keramat. Mereka menghancurkan bangunan di atasnya dan meratakannya dengan tanah. Mereka juga menyosialisasikan kepada warga agar tidak menyucikan dan menyembah kuburan.

Kecuali kuburan Nabi Muhammad, Wahabi tidak berhasil mengganggunya. Sebab ada ancaman dari Kekhilafahan Turki Utsmani: kalau bangunan di atas kuburan Nabi Muhammad dihancurkan, Arab Saudi akan diserang habis-habisan.

Tapi Wahabi tidak kehabisan akal. Dia mendesain agar makam Nabi Muhammad tidak mencolok dan kelihatan, sehingga warga bingung mencarinya. Wahabi bahkan menempatkan satpam untuk menjaganya.

Dr. Nurcholis Madjid memuji gerakan Wahabi dalam urusan kuburan itu. Kalau tidak, katanya, sekarang Arab Saudi sudah dipenuhi kuburan keramat. Yang menarik, Cak Nur sampai bilang: 

"Kalau diukur dari segi kuburan, orang Protestan itu lebih tauhid daripada orang Islam, sebab orang Protestan tidak terpikir untuk menyembah kuburan. Sebaliknya, orang Islam itu senangnya ke kuburan. Mau jadi pejabat, misalnya, mesti ke kuburan dulu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar