Minggu, 29 November 2020

Pabrik Kertas Gowa

Gowa pernah bangga punya pabrik kertas. Buku produksinya, meskipun tipis, cukup menghiasi keseharian saya yang kala itu masih SD. Gambar artis di sampulnya saya coret-coreti. Kasih kumis, janggut, kacamata dll. Kalau ketiaknya kelihatan, saya kasih bulu ketiak. Macam-macam.

Hingga tahun 1995, Pabrik Kertas Gowa (PKG) dinyatakan pailit. Aset perusahaan milik Keluarga Soeharto itu pun disita negara karena utang yang menumpuk. Tanahnya yang luas disegel.

Sejak saat itu, buku produksi PKG sudah tidak ada di pasaran. Saya pun beralih ke merek lain: Kiky dan Sidu. Kertasnya lebih tebal dan bagus. Gambar-gambarnya lebih variatif. Mulai dari gambar pemain bola sampai gambar boyband yang cukup hits kala itu: New Kids On The Block.

Sepuluh tahun kemudian, sekira tahun 2005, tanah eks PKG itu diserahkan Pemerintah kepada Universitas Hasanuddin. Adalah Jusuf Kalla, Wakil Presiden kala itu, yang memprakarsainya. Di atas tanah itu akan dibangun Institut Teknologi sebagai pengganti Fakultas Teknik Unhas. Sekarang, kampusnya sudah jadi. Megah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar