Selasa, 23 Maret 2021

Mattoanging

Namanya Yusuf. Alumni STM 1 Makassar. Kemampuan teknisnya sangat baik: listrik, kayu, semua bisa dikerjakan. Terakhir, dia ternyata bisa membuat layang-layang berbentuk balok dan kubus. Dia menerbangkannya di area kompleks. Anak-anak senang melihatnya.

Ada satu episode kehidupan Yusuf yang menarik. Lelaki kelahiran 1969 itu menjadi salah satu dari puluhan orang yang memasang rumput di stadion Mattoanging. Entah untuk apa waktu itu, dia sudah lupa. Dugaan saya: untuk persiapan PSM bertanding di Liga Champions Asia. Entahlah.

Di Mattoanging, Yusuf punya privilege. Dia bisa masuk-keluar secara gratis. Kalau PSM main, Yusuf berjalan kaki ke Mattoanging dari rumahnya di Monginsidi. Di dalam stadion, dia jualan minuman. 

Kini, Yusuf sudah punya kehidupannya sendiri. Jauh dari hingar-bingar Mattoanging. Apakah stadion yang berumur 64 tahun itu akan dihilangkan atau tidak, dia tidak peduli. Walikota Danny bersikeras mengubahnya menjadi ruang terbuka hijau dan merelokasinya ke tempat lain.

Di kota London sana, tim sekelas Arsenal pernah mengalami hal demikian. Stadion Highbury yang telah dipakainya 93 tahun dialihfungsikan menjadi apartemen dan taman. Tidak ada yang protes. Tidak ada yang bicara sejarah. Sebagai gantinya, Arsenal dapat Emirates Stadium.

📸 Stadion Highbury (wowturkey.com)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar