Selasa, 03 November 2015

Kemarau Senja di Taman Prasejarah Leangleang

Pada tulisan awal Januari 2015 silam, saya sudah membahas profil Taman Prasejarah Leangleang. Bagaimana keindahannya, sejarahnya, dan hal-hal lain dalam kacamata saya.

Akhir Oktober kemarin, saya kembali mengunjungi tempat yang saya lebih suka menamainya Taman Batu itu. Di senja hari, di bawah terik matahari musim kemarau.

Ada perbedaan mendasar antara mengunjungi Taman Prasejarah Leangleang saat musim hujan dengan mengunjunginya saat musim kemarau:

Pertama, suasana taman saat musim hujan lebih hijau dan pepohonan juga tersaji rindang. Di musim kemarau, rumput-rumput mengering, beberapa pohon habis daunnya. Bebukitan pun terlihat sangat gersang.

Kedua, 'tak ada air sungai saat kemarau. Otomatis, perjalanan mengelilingi taman pun tanpa ditemani suara gemuruh air yang mengalir.

Ketiga, ini yang menarik, saat musim hujan warna bebatuan menjadi hitam, sedangkan saat musim kemarau warna batu lebih cerah dan beragam.

Berikut adalah foto-foto Taman Prasejarah leangleang saat musim kemarau:








Foto-foto Taman Prasejarah Leangleang saat musim hujan bisa Anda lihat di blog ini pada arsip tulisan Januari 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar