Senin, 22 Desember 2014

Pesona Taman Wisata Alam Bantimurung

Pintu gerbang
Patung monyet selepas pintu gerbang
Patung monyet selepas pintu gerbang
Cukup memalukan memang. Lama tinggal di Makassar, baru satu kali saya mengunjungi Taman Wisata Alam Bantimurung di Maros. Itu pun baru terwujud Ahad (21/12/2014) kemarin.

Pikiran saya sebelum mengunjungi Bantimurung sederhana saja: hanya tempat permandian air terjun biasa. Tidak ada yang istimewa, di tempat lain juga ada. Terlebih air terjunnya buatan.

Mandi-mandi di bawah air terjun
Mandi ramai-ramai di bawah air terjun
Merenung dari atas air terjun
Air terjun dari atas
Danau yang dipompa menjadi air terjun
Namun, pikiran saya berubah sehabis mengunjungi Bantimurung. Tempat wasata andalan Sulawesi Selatan itu ternyata menyuguhkan sesuatu yang di luar pikiran saya. Berikut saya runut:

Satu, Bantimurung memiliki sajian alam yang luar biasa. Perpaduan tebing tinggi dan pepohonan memberikan pemandangan alam dan kesejukan, serta oksigen segar yang maksimal.

Perpaduan itu makin sempurna seiring terdengarnya suara gemuruh air dari Telaga Bidadari yang airnya mengalir dari mata air di bawah tebing. Air dari Telaga Bidadari itu pulalah yang menjadi sumber air kolam renang.

Tebing dan pepohonan
Tebing, pepohonan, dan Telaga Bidadari
Pohon raksasa
Tebing dan pepohonan
Tebing, pepohonan, dan papan informasi
Telaga Bidadari
Rebahan batang pohon di sungai
Indah, bukan?
Kolam renang
Dua, Bantimurung punya danau tepat di atas air terjun. Danau itu bernama Kassi Kebo (pasir putih). Air dari danau itulah yang dipompa pakai mesin sehingga membentuk air terjun yang deras ke bawah.

Air terjun yang deras itu juga bersambung ke kolam renang di bawahnya. Dari air terjun itu, pengunjung biasanya meluncur pakai ban sampai ke kolam renang.

Di sekeliling air terjun dan kolam renang, Pengelola membuat bangunan serupa taman yang dilengkapi gazebo-gazebo. Sangat sempurna bagi pengunjung untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-temannya.

Danau dan tebing
Berfoto ria di pinggir danau
Danau Kassi Kebo
Tiga, Bantimurung punya dua buah gua: gua batu dan gua mimpi. Saya belum menyempatkan diri masuk ke dalamnya berhubung tidak ada senter. Senter sewaan Pengelola harganya mahal: Rp 50 ribu.

Menurut teman yang telah masuk ke gua tersebut, keadaan gua cukup alami. Butuh waktu kurang-lebih sejam untuk menjalaninya. Insya Allah saya akan mencobanya pada kala yang lain. Tentunya dengan membawa senter sendiri dari rumah.

Jalan tangga menuju gua
Jalan menuju gua
Pintu masuk gua
Jalan menuju gua
Empat, Bantimurung punya tempat penangkaran dan museum kupu-kupu. 'Tak salah jika Bantimurung menasbihkan diri sebagai The kingdom of Butterflies. Bagi Anda yang rindu melihat kupu-kupu, Bantimurung adalah tempat yang tepat untuk Anda.

Bantimurung, The Kingdom of Butterflies
Museum kupu-kupu
Sebagai tempat wisata, Bantimurung punya fasilitas yang memadai: toilet bersih, ruang informasi, masjid ber-AC, fasilitas mandi, fasilitas outbond, dan lainnya.

Toko-toko sederhana milik warga juga sangat banyak. Mereka menjajakan makanan dan ragam souvenir khas Bantimurung: baju, topi, celana, souvenir kupu-kupu, dan lainnya.

Masjid di kesejukan
Bebek-bebekan di Telaga Bidadari
Gazebo-gazebo tempat berkumpul keluarga
Lebih bagus sepi daripada ramai
Anda penasaran, silahkan berkunjung sendiri ke Taman Wisata Alam Bantimurung. Dijamin puas! Saya sarankan, Anda jangan mengunjungi Bantimurung saat hari liburan panjang karena pasti sangat ramai. Menurut saya, Bantimurung akan lebih indah dinikmati saat keadaannya sepi.

Biayanya cukup murah: Rp 25 ribu per orang plus biaya parkir. Kemarin saya naik motor cuma bayar parkir seribu rupiah. Ya, harga itu sepadanlah dengan pemandangan alam yang kita dapatkan saat di dalam. Selamat menikmati! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar