Selasa, 28 Oktober 2014

Berlabuh di Paotere'

Jajaran perahu kayu di Paotere'

Apa yang tersisa dari kejayaan kerajaan Makassar di masa lalu di tengah modernisasi kota Makassar saat ini? Salah satu jawabannya adalah pelabuhan Paotere'.

Pelabuhan itu cukup usang memang. Menurut catatan sejarah, telah ada sejak abad ke-14. Menjadi saksi bisu berlayarnya perahu phinisi ke laut lepas; lalu mendunia.

Buruh dan cargo
Pelabuhan di tepi daratan sebuah daerah yang akrab disapa Galangan Kapal itu memang masih tradisional sampai sekarang. Sama sekali 'tak tersentuh modernisasi kota.

Sejauh mata memandang, Anda dapat melihat ragam pemandangan tradisional itu: jajaran perahu kayu yang bersandar, buruh kapal yang mengangkat cargo di punggungnya, dan kehidupan para pelaut dan keluarganya yang menganggap kapal sebagai rumahnya.

Di Paotere', semua tergambar begitu dekat. 'Tak ada pagar tinggi yang membatasi. Kita bisa berjalan ke tepi dermaga dan menyaksikan segala kehidupan.

'Tak perlu memutar waktu ke belakang untuk merenungkan kejayaan masa lalu. Cukup kongkow-kongkow di Paotere' sambil menikmati kopi hitam. Semua mengalir dengan sendirinya, tanpa batas.

Berlabuh di Paotere'
Penangkis ombak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar