Saya menyukai Ronaldo. Bukan karena dia yang terbaik. Bukan pula karena banyak prestasi. Tapi karena Saya mengikuti proses beliau berkarir di sepakbola sejak awal.
Yang seangkatan Saya pasti menyaksikan betul: bagaimana Ronaldo menangis saat Portugal kalah dari Yunani di Final Euro 2004. Bagaimana Ronaldo kegirangan mencetak gol sundulan yang membuat dia meraih gelar FA Cup pertamanya bersama MU.
Dan selanjutnya, Anda bisa baca statistiknya: melesat. Pun sampai usia 40.
Kunci pemain yang dijuluki CR7 itu dalam berproses sederhana saja: konsisten! CR7 bukanlah tipikal Maradona, Messi atau pemain-pemain Brazil yang sedari lahir sudah punya talenta. Semua yang dimiliki CR7 adalah hasil latihan. Tentunya latihan secara konsisten.
Bagaimana dia berlari cepat, bagaimana dia melompat dan menyundul, bagaimana dia menendang keras, semua dilatihnya secara konsisten. Tentu kita tidak heran melihat bagaimana CR7 masih bertahan sampai saat ini. Dan tetap kompetitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar