Minggu, 20 Maret 2022

80 Tahun JK (1)

Pada 15 Mei 2022 mendatang, Jusuf Kalla genap berusia 80 tahun. Banyak sudah pengalaman hidup yang dialami JK di usianya itu. Salah satunya: JK merasakan semua era kepresidenan dari Soekarno sampai Jokowi. Bukan cuma merasakan, JK juga turut aktif.

Pada era Soekarno (1945-1967), JK menjadi aktifis mahasiswa. Pada 1966, melalui organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Sulsel yang diketuainya, JK lantang mengritisi pemerintahan Soekarno hingga lengser setahun kemudian. 

Nama JK pun terukir dalam jajaran aktifis ‘66 bersama Akbar Tanjung, Mar’ie Muhammad, Nurcholis Madjid, Soe Hok Gie, dan lainnya.

Pada era Soeharto sampai Habibie (1967-1998): JK menjadi pengusaha sukses yang aktif di organisasi kepengusahaan, seperti Hipmi dan Kadin. Dua organisasi yang bersentuhan dengan Pemerintah.

JK kemudian aktif di Partai Golkar dan memulai karir pemerintahannya dengan menjadi legislator pada 1988. Jabatan itu terus berlanjut hingga Presiden Soeharto jatuh pada 1998 karena gerakan reformasi dan digantikan wakilnya BJ Habibie.

Pada era Abdurrahman Wahid (1999-2001), JK ditunjuk menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Yang menarik, JK kemudian dipecat Gus Dur.

Dalam acara ta'ziyah mengenang wafatnya Gus Dur, JK bilang: "Beliau (Gus Dur) kan setiap dua bulan memecat menteri. Hamzah Haz, Wiranto, lalu kemudian saya. Tapi semua tidak ada yang marah."

Pada era Megawati Soekarno Putri (2001-2004), JK ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. 

Atas posisi itu, JK bilang: "Saya selalu hormat sama Bu Mega karena dua kali saya diangkat jadi Menteri."

Pada era Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014), JK menjadi Wakil Presiden pada periode pertama Pemerintahan SBY. Pada periode kedua, JK diamanahi menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).

Oleh banyak wartawan, JK dikenang sebagai Wapres yang cepat dalam bertindak dan sangat terbuka memberikan jawaban atas kebijakan Pemerintah.

Bahkan setiap pekan sehabis sholat Jumat, di rujabnya, JK mengadakan acara tanya-jawab yang ramai dihadiri para wartawan.

Pada era Jokowi (2014-sekarang), JK diangkat menjadi Wapres pada periode pertama. Pada periode kedua, JK sudah tidak terlibat lagi secara internal dan hanya menjadi pengamat dan penasehat dari luar.

Mengenai kepemimpinan Jokowi, ada Dua pendapat JK yang menarik: pertama, Jokowi itu Presiden yang paling sering rapat. Apa-apa dirapatkan. Kedua, Jokowi adalah Presiden yang paling serius menyapa rakyatnya.

Itulah JK yang memiliki pengalaman merasakan semua era kepresidenan. Sayang JK gagal menggenapkan pengalamannya dengan merasakan era kepresidenannya sendiri.

JK menceritakan: “Hidup saya itu selalu berjenjang. Waktu di organisasi kemahasiswaan, saya mulai dari anggota kemudian sekjen, kemudian bendahara dan terakhir sebagai Ketua.”

“Di perusahaan, saya mulai dari karyawan, kemudian naik menjadi manajer, kemudian Direktur Utama dan terakhir Komisaris.”

“Di pemerintahan, saya menjadi menteri, kemudian menko, kemudian wakil Presiden. Cuma satu yang kurang. Sekiranya jadi Presiden, lengkap betul hidup ini.”

📸 Pak JK saat jadi aktifis mahasiswa (koleksi keluarga Kalla)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar