Kamis, 16 April 2020

Piala Dunia 2006: De Javu Italia, Zidane Vs Materazzi, dan WAGS

Piala Dunia 2006 di Jerman adalah de javu bagi Italia. Serupa Piala Dunia 1982, Italia mengawali PD 2006 dengan skandal pengaturan skor yang melibatkan Juventus dan klub lain. Ujungnya, mereka malah keluar sebagai juara. Di final, Italia berhasil mengalahkan Prancis lewat adu pinalti 5-3 (1-1).


Apa yang menarik di laga final itu? Tentu saja, perseteruan antara Zinedine Zidane dan Marco Materazzi. Dua pemain itu memang menjadi aktor: aktor gol dan aktor keributan.

Zidane membuka keunggulan Prancis lewat pinalti. Tusukan Florent Malouda di kotak pinalti ditutup aksi diving-nya yang mengelabui Materazzi. Wasit menunjuk titik putih. Bisa dibayangkan betapa kesalnya Materazzi. Tapi tak lama setelahnya, Materazzi membalas lewat sundulannya. Skor 1-1.

Babak kedua extra time, keributan terjadi antara Zidane dan Materazzi. Diawali baku tarik baju di dalam kotak pinalti saat sepak pojok untuk Prancis, dilanjutkan dengan adu mulut, dan diakhiri tandukan kepala Zidane ke dada Materazzi. Materazzi pun tersungkur. Setelah berkordinasi dengan hakim garis dan official di pinggir lapangan, wasit Horacio Elizondo pun memberikan kartu merah kepada Zidane.

Tragis bagi Zidane karena itu adalah partai terakhir dalam karir sepakbolanya. Setelahnya, dia memilih pensiun.

Muncul pertanyaan: apa yang Zidane dan Materazzi katakan dalam adu mulut sehingga berujung ada penandukan? Media Inggris: The Sun, Daily Star, dan Daily Mail menyewa jasa pembaca bibir untuk menganalisa kalimat yang dilontarkan Materazzi. Hasilnya: "Anak pelacur teroris," itulah yang dikatakan Materazzi. Materazzi membantahnya dan menuntut media tersebut. Materazzi menang tuntutan.

Materazzi akhirnya memaparkan yang sebenarnya kepada media Italia La Gazetta Dello Sport, bahwa dia hanya membalas provokasi Zidane. Setelah Materazzi menarik baju Zidane, Zidane berkata, "Jika kamu mau jersey saya, saya akan memberikanmu setelah pertandingan." Materazzi lantas menjawab, "Saya lebih memilih pelacur, yaitu saudara perempuanmu." Kalimat itu membuat Zidane marah besar dan menanduk dada Materazzi.

Coup de Tete (copy dari Google)
Insiden penandukan tersebut diabadikan menjadi patung oleh seniman Adel Abdessemed. Patung itu dipamerkan di Pusat Seni Pumpodio di Paris, tapi kemudian dibeli oleh Otoritas Museum Qatar. Patung yang dikenal dengan nama Coup de Tete atau tandukan itu akan disimpan bersama karya Abdessemed lainnya di Museum Seni Modern Arab.

*****

Hal lain yang menarik dalam PD 2006 adalah munculnya istilah WAGS: Wife and Girlfriend. Istilah itu pertama kali dipakai media inggris dan ditujukan kepada istri dan pacar para punggawa tim nasional Inggris yang memang tampil mempesona. Salah satunya Victoria, istri David Beckham.

WAGS Inggris (copy dari Google)
Istilah yang sangat tidak disukai Sven Goran Erikson, pelatih Timnas Inggris. Istilah yang kemudian dituding menjadi penyebab kurang maksimalnya penampilan timnas Inggris. "Look, we need to turn this around. The press are destroying us!" Kata Erikson.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar