Dia lahir dari keluarga ideal: ayahnya pegawai Telkom; ibunya urus rumah tangga. Dia pun menjalani kehidupan umum sebagaimana kebanyakan anak-anak lainnya: bermain dan bersekolah.
Hingga dia berkuliah di Fakultas Sastra Universitas Padjajaran, kehidupan keluarganya berubah 180 derajat. Uang pensiun ayahnya 'tak terkelola dengan baik hingga habis sekejap. Beban nafkah keluarga pun ditumpukan kepadanya sebagai anak sulung.
Untuk menafkahi keluarga dan membiayai kuliah, dia nyambi menjadi atlet basket bayaran: dibayar per turnamen. Prestasinya cukup lumayan hingga klub NBL Bandung tertarik merekrutnya.
Sialnya, di musim pertama main di NBL, dia mengalami cidera parah: uratnya tertarik dari leher sampai ke betis. Dia 'tak mampu membungkuk; karir basketnya tamat seketika.
Gara-gara cidera itu, dia stress berat dan memutuskan menjadi atheis.
Namun, dia kembali sadar akan adanya Tuhan tatkala dia merasa Tuhan memberikan anugerah lain kepada dirinya di saat yang tepat: dia diterima menjadi penyiar radio terkenal Bandung, Ardan FM. Hal yang diimpikannya semasa kecil. Nafkah keluarganya pun berlanjut semenjak itu.
Dua tahun menjadi penyiar, dia akhirnya berhenti setelah bertengkar hebat dengan bosnya yang menilainya secara sepihak. 'Tak hanya dipecat, radio se-Bandung memboikotnya sebagai penyiar. Dia menganggur lagi.
'Tak putus asa, setelah itu, dia mencoba peruntungan dengan mengikuti ajang Stand Up Comedy season 1. Dari situ, pintu rezeki terbuka bagi dia untuk menjadi penampil di televisi. Dia kemudian menjadi host dan komedian terkenal.
Meskipun sempat diboikot tampil di televisi karena ujaran kebencian yang dilontarkannya kepada Hijabers fans K-Pop dan HaBib Rizieq, itu 'tak menghalanginya untuk eksis di dunia hiburan.
Ya, dia adalah Firdaus Wicaksana atau yang akrab disapa Uus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar