"Kitabersaudara memang, tapi harta kita tidak."
Prinsip itu sepertinya berlaku bagi Tanoto Bersaudara. Mereka tujuh bersaudara, tapi bisnis mereka terpisah-pisah. Tempat tinggal mereka juga jauh-jauh. Ada yang di Medan, Surabaya, Singapura, dll.
Hanya Sukanto Tanoto dan Polar Yanto Tanoto yang sepakat membuat bisnis bersama pada 1972 di Sumatera: industri perkayuan.
Tapi ketika Polar wafat akibat kecelakaan pesawat pada 1997, Sukanto mengambil kendali penuh. Bahkan menjauhkan perusahaan dari keluarga Polar. Sebuah pemisahan yang menimbulkan sengketa hingga kini.
Sukanto kini menguasai penuh bisnis-bisnis besar hasil rintisannya bersama Polar: Asian Agri, Toba Pulp Lestari, Riau Andalan Pulp and Paper, dll. Semua bisnis itu tergabung dalam satu holding: Royal Golden Eagle.
Di hari tuanya, Sukanto mendirikan Tanoto Foundation yang konsen di bidang pendidikan.
Kini, bisnis dan yayasannya telah dikelola oleh anak-anaknya: Anderson, Belinda, Andre, dan Imelda.
Polar dan Sunanto (dok. keluarga) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar