Ketika manusia menghancurkan habitat kelelawar, binatang malam itu langsung berkeliaran di kota-kota. Membawa kotorannya. Menyebarkan virusnya.
Virus kelelawar paling mudah menjangkiti binatang-binatang peliharaan manusia: anjing, kucing, ayam, burung, babi, dan lainnya. Melalui sisa makanan yang dimakan lagi atau melalui tahi.
Tatkala manusia bersentuhan dengan binatang peliharaannya itu, saat hidup ataupun saat diolah menjadi makanan, virus pun berpindah menjangkiti manusia.
Maka terjadilah fomites.
Fomites: penularan lewat sentuhan. Setiap hari, manusia menyentuh wajahnya satu sampai 3.000 kali. Hitungannya sekira satu sampai lima kali per menitnya. Kemudian manusia saling bersentuhan atau menyentuh benda yang sama, lalu saling menjangkiti.
Manusia yang kebal ketahanan tubuhnya akan baik-baik saja, meskipun bersentuhan dengan virus. Dan manusia yang tidak kebal akan mulai sakit dengan gejala demam tinggi, batuk, sulit menelan, badan lesu, dan lainnya.
Sakit itu pun menular secara cepat (epidemi) dan penularannya serempak terjadi di mana-mana, di daerah yang meluas (pandemi). Orang-orang jaman dulu menyebutnya wabah. Dan korbannya bisa sampai jutaan.
Bagaimana cara menangani virus itu?
Kalau kondisi sudah parah, cara isolasi, lock down, atau apalah istilahnya, adalah cara yang sangat masuk akal. Kenapa? Supaya manusia tidak saling bersentuhan dan tidak saling menyentuh benda yang sama. Fomites pun berhenti. Bisa seminggu, sebulan, atau beberapa bulan.
Dalam masa isolasi, semua pihak berwenang pun bisa bekerja.
Epidemolog menganalisis penyebaran virus di lokasi pandemi. Dari hulu sampai hilir.
Virolog dan ahli kesehatan menganalisis virusnya melalui sampel yang diperoleh dari mayat-mayat yang terjangkiti. Darah, kondisi tubuh, semuanya dibedah. Ujung dari analisis adalah ditemukannya vaksin yang cocok.
Pemerintah menjamin kebutuhan masyarakat selama masa isolasi. Mengatur agar tidak terjadi gejolak sosial yang berujung pada terjadinya gejolak ekonomi. Pun berat, semua harus dihadapi.
Warga (citizen), termasuk netizen, tetap taat dengan anjuran pemerintah. Jangan nakal! jangan sebarkan informasi yang tidak valid!
*****
Contagion adalah film yang cukup kuat menggambarkan bagaimana virus itu menular dan bagaimana orang-orang bekerja menanganinya. Penjelasan di atas adalah deskripsinya.
Tahukah kamu darimana kebiasaan jabat tangan itu bermula? Konon, di jaman perang, jabat tangan menandakan bahwa kedua belah pihak tidak membawa senjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar