Entahlah. Tapi di tahun ini, di final UCL 2024, banyak yang berharap Real Madrid kalah dari Borrusia Dortmund. Apalagi fans Barcelona. 😁
Jujurly, termasuk Saya. Kenapa? Saya sudah bosan lihat Madrid angkat trofi. Kata cewek-cewek Jakarte: "Hala Madrid melulu. Halalin aku, kapan?"
Tapi banyak juga yang pesimis. Sebab yang menjadi lawannya adalah Dortmund. Tim yang tahun ini terdampar di posisi lima Bundesliga. Bandingkan dengan Madrid yang juara La Liga. Jauh beda.
Tapi bukannya tanpa celah. Madrid tahun ini, wabilkhusus di UCL, cukup buruk di sisi pertahanan. Barisan pertahanan mereka cukup mudah dieksploitasi lawan.
Dari 12 laga UCL yang dijalani Madrid sampai final, mereka kebobolan 15 gol. Kontras dengan prestasi pertahanan mereka di La Liga yang cuma kebobolan 26 gol dari 38 pertandingan. Hal ini jelas bisa dimanfaatkan Dortmund.
Hal menarik lainnya: dari kebobolan 15 gol yang dialami Madrid, enam gol dilesakkan tim-tim Jerman. Sebelum ketemu Dortmund di final, Madrid sudah ketemu tiga wakil Jerman lainnya: Union Berlin (1-0, 3-2) di fase grup, RB Leipzig (1-0, 1-1) di babak 16 besar, dan Bayern Muenchen (2-2, 2-1) di semi final.
Dan overall, Madrid selalu kesulitan menghadapi semua tim Jerman itu. Dortmund jelas bisa lebih menyulitkan.
Terakhir, dari semua laga yang telah dijalani Madrid musim ini, mereka cuma kalah dua kali oleh satu tim yang sama: Atletico Madrid. Madrid kalah di Liga 1-3 dan kalah di babak 16 besar Copa Del Rey 2-4.
Catat, di babak 8 besar UCL, Dortmund berhasil mengalahkan Atletico 5-4. Artinya apa, Dortmund punya potensi besar dan kualitas untuk mengalahkan Madrid.
Itu!
Foto di bawah adalah foto tahun 1997 saat Dortmund meraih gelar UCL setelah mengalahkan Juventus 3-1.