|
Jose Mourinho |
Datang memberi sentuhan dan gelar. Sesederhana itu cara Jose Mourinho
menangani sebuah klub. Dan, yang menarik, 'tak butuh waktu terlalu
lama. Rata-rata hanya tiga musim.
Kuncinya sederhana saja: pemain yang tepat dan permainan yang efektif. Itu saja!
Koleksi 25 gelar klub, domestik dan Eropa: FC Porto 6 gelar, Chelsea 8
gelar, Inter Milan 5 gelar, Real Madrid 3 gelar, dan Manchester United 3
gelar.
Koleksi 47 gelar individual. Yang menarik adalah gelar
Doktor. Atas kemampuannya dalam taktik sepakbola, Mou diberi gelar
Doktor Honoris Causa oleh Lisbon Technical University.
*****
Mou mengawali karir gemilang bersama FC Porto pada musim 2002 - 2004.
Semua gelar domestik Portugal disabetnya. 'Tak mengherankan sebab Porto
memang rajanya. Capaian ini dianggap biasa.
Yang membuat publik
bola kagum dengan Mou adalah keberhasilannya membawa Porto meraih dua
gelar bergengsi Eropa: Liga Eropa dan Liga Champions dua musim beruntun.
Ini dianggap luar biasa.
*****
Salah seorang yang menganggap prestasi Mou di Porto luar biasa adalah Roman Abramovich, pemilik Chelsea.
Tanpa pikir panjang, Abramovich pun langsung merekrut Mou pada musim
2004-2005. Targetnya tidak tanggung-tanggung: juara Liga Inggris. Gelar
yang terakhir diraih Chelsea pada musim 1954-1955. Itu 50 tahun lalu
saat Perang Dunia II terjadi.
Ajaibnya, di musim pertama, Mou
langsung mewujudkannya. Berbekal pembelian pemain-pemain bertipikal
cepat dan petarung: Ricardo Carvalho, Joe Cole, Arjen Robben, Damien
Duff, dan Didier Drogba.
Tiga musim menangani Chelsea, dari 2005
hingga 2007, semua gelar domestik Inggris dipersembahkannya untuk
Chelsea, tanpa kecuali. Sayang, prestasi Chelsea di Liga Champions
terhenti di Semi Final.
****
Musim 2008-2009, Mou menerima
pinangan Inter Milan. Targetnya kali ini lebih tinggi: juara Liga
Champions. Gelar yang diraih terakhir oleh Inter 34 tahun lalu.
Kehilangan Zlatan Ibrahimovic tak membuat Mou kelimpungan. Diego Milito
yang jaya bersama Genoa pun direkrutnya. Didampingi Samuel Eto'o yang
pengalaman dan Goran Pandev yang efektif di sayap kiri.
Hasilnya,
di musim 2009-2010, sejarah bagi Inter Milan tercipta, yaitu trebble
winners: juara Liga Champions, Liga Italia, dan Coppa Italia. Capaian
yang membuat Mou, pemain, dan supporter Inter Milan 'tak kuasa
membendung air mata.
*****
Musim 2010-2011, Mou direkrut
Real Madrid. Targetnya sangat berat: menghentikan dominasi Pep Guardiola
dan Barcelona di Spanyol plus mengembalikan kejayaan Real Madrid di
Liga Champions yang sejak musim 2004 tak pernah lagi menyentuh Semi
Final.
Keraguan sempat menghinggapi fans tatkala Madrid digasak
Barcelona 0-5. Permainan Madrid kalah jauh dibandingkan Barca. Mou
terduduk lesu di kursi official.
Tapi perlahan, Madrid menemukan
ritme permainan. Efektifisme ala Mou berjalan. Hingga akhir musim,
Madrid terus membuntuti Barcelona di klasemen La Liga dengan hanya
selisih 4 poin.
Gagal di La Liga, Mou menebusnya di Copa Del Rey.
Madrid keluar sebagai kampiun setelah mengalahkan Barcelona 1-0 lewat
gol Cristiano Ronaldo. Mou berhasil memberikan gelar yang terakhir
diraih Madrid tahun 1993. Sudah lama.
Musim kedua adalah musim
terbaik Mou di Madrid. Dia berhasil mengkudeta Barcelona dengan menjadi
juara La Liga. Mou membawa Madrid memperoleh raihan 100 poin. Tertinggi
dalam sejarah La Liga.
Di Liga Champions, Mou berhasil
mengembalikan Madrid ke Semi Final tiga tahun beruntun. Sayang, ketiga
Semi Final itu selalu berujung kegagalan.
Bersama Madrid, Mou menyapu bersih semua gelar domestik.
*****
Musim 2013-2014, Mou kembali ke Chelsea. Dan sejarah terulang. Gelar
Liga Inggris plus dua kali juara Piala Liga dipersembahkan Mou.
Sayangnya, Mou dan Chelsea memang tidak berjodoh di Liga Champions. De Javu semi final pun bahkan tak terwujud.
*****
Musim 2016-2017, Mou mengkhianati Chelsea di Inggris. Dia menerima
pinangan Manchester United. MU yang redup pascapensiunnya Sir Alex
Ferguson coba disentuh oleh Mou.
Lagi-lagi, tak butuh waktu lama,
Mou mempersembahkan gelar untuk MU: Piala Liga dan Liga Eropa.
Terkhusus Liga Eropa, itu adalah gelar pertama MU sepanjang sejarah
gelarannya.