Tour de Toraja 2014 berlangsung sukses Ahad (7/12/2014) kemarin. Sekira 500 peserta se-Indonesia hadir meramaikan even sepeda bertaraf nasional yang terlaksana
untuk ketiga kalinya itu.
Lokasi
start terletak di Maliba, sebuah daerah pegunungan tempat banyak transmigran bermukim. Para peserta butuh waktu satu jam lebih menuju lokasi tersebut dari Makale, ibukota Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Dari Maliba, peserta kemudian melewati jalur ekstrem sejauh lebih dari 40 kilometer: pendakian, penurunan, jalan berbatu, jalan becek, jalan tanah, jalan beton, jalan aspal, dan jembatan.
Pendakian tajam jelas menjadi hal terberat bagi para peserta. Peserta pun terpaksa harus berjalan kaki mendorong sepeda mereka untuk mendaki bukit di depannya.
Seorang peserta berkata, "Sepeda dorong
hill ini, bukan
downhill." Walhasil, menurut informasi, sekira 70-an peserta harus menyerah di tengah jalan karena kecapekan, sepeda rusak, dan cedera.
Sebagai hiburan bagi peserta yang telah bercapek-capek ria, pemandangan alam hadir dengan keindahannya yang luar biasa: bukit yang menghijau, sawah yang menghampar, rumah adat Tongkonan yang eksotis, dan lainnya. Tana Toraja memang terkenal sebagai daerah dengan keindahan alam yang cukup menonjol. Tidak percaya, silahkan lihat foto-foto!
Kolam patung Pongtiku di pusat kota Makale menjadi tujuan akhir sebagai
lokasi
finish. Rata-rata peserta mampu menyelesaikan rute dalam
waktu delapan jam.
|
Lokasi start di Maliba. |
|
Jalanan beton di antara keindahan alam. |
|
menikmati genangan air di antara hutan pinus. |
|
Semangat! |
|
Mobil Jeep siap mengevakuasi peserta. |
|
Melaju di samping tedong bonga. |
|
'Tak kuasa menahan lelah. |
|
Indah, bukan? |
|
Ramai-ramai berfoto. |
|
Menghantam jalur becek. |
|
Mendaki gunung lewati lembah. |
|
Lokasi finish di Makale. |
Foto: Arham Nutriawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar