Sabtu, 06 Mei 2023

Ateng

6 Mei, 20 tahun lalu, pelawak Ateng wafat karena sakit. Info yang rilis: ada benjolan di leher pria kelahiran 1942 itu yang kemudian mempengaruhi daya tahan tubuhnya. 

Di dunia hiburan, Ateng sangat sukses. Punya belasan film dan acara spesial di tivi. Dia pun menjadi legenda dalam dunia lawak.

Ateng juga menjadi ikon orang pendek. Sampai-sampai ada kondisi: setiap ada orang pendek, tambun, apalagi kalau lucu, otomatis dipanggil Ateng.

*****

Sejatinya Ateng adalah keturunan Cina. Punya nama Cina. Tapi kebijakan orde baru membuatnya harus memakai nama Indonesia. Ateng adalah bagian dari nama Indonesianya.

Nama Ateng sendiri sangat familiar di kalangan orang Sunda. Biasa dijadikan nama depan semisal Ateng Suripto, Ateng Wahyudi, dll.

*****

Pada 2019, industri hiburan mencoba kembali menghidupkan sosok Ateng. Aktor Augie Fantinus didapuk sebagai pemerannya. Sayang, film itu gagal. 

Sosok Ateng memang tiada duanya. Tidak ada yang dapat menduplikasinya.

Kamis, 27 April 2023

Dua Partai Terbaik AC Milan


Semua tahu, perioda kejayaan AC Milan di era sepakbola modern itu terbagi dua: 1988-1995; 2003-2007. 

Di dua era itu, Milan berprestasi di Italia dan Eropa. Mereka meraih lima gelar Liga Italia dan lima Piala Champions.

Sebagai Milanisti sejak era 90-an, Saya ingin memilih dua partai terbaik yang mewakili dua era itu.

Pertama, partai pada 1994: AC Milan Vs Barcelona 4-0. Partai Final Liga Champions yang ideal kala itu. 

Kedua tim sama-sama berjaya di Liga masing-masing. Milan baru saja juara tiga tahun beruntun; Barcelona empat tahun.

Pun ideal, banyak yang lebih menjagokan Barcelona. Dari sisi permainan, mereka lebih atraktif dengan total football ala Johan Cruyff-nya. 

Lini depan mereka juga dihuni Romario dan Stoichkov. Di belakang, ada Ronald Koeman, top skor Piala Champions dengan 8 gol, dan Pep Guardiola.

Adapun Milan, mereka kehilangan Van Basten yang cidera dan Baresi yang terakumulasi kartu kuning. Papin, kunci mereka menjuarai Liga, juga 'tak dimainkan.

"Barcelona adalah favorit. Kami lebih komplet, kompetitif, dan berpengalaman. Milan bukan apa-apa. Permainan mereka mengandalkan pertahanan, sedangkan kami menyerang," ujar Cruyff sebelum laga.

Tapi apa yang terjadi. Penonton disuguhi partai yang tidak berimbang. Barcelona cuma menggigit di menit-menit awal. Selanjutnya, setelah kebobolan, mereka menyuguhkan permainan antiklimaks.

Milan pun akhirnya berhasil mengalahkan Barcelona empat gol tanpa balas melalui dwigol Massaro, Savicevic, dan Desaily. Mereka pun merebut trofi Piala Champions mereka yang ke-5.

"Kami bermain fantastis. Di atas lapangan para pemain melakukan semuanya secara sempurna. Barcelona hanya mampu menendang ke gawang sekali. Semua pemain kami tampil 100 persen. Inilah alasan kami mengalahkan Barcelona 4-0," kata Fabio Capello, pelatih Milan.

Setelah partai Milan Vs Barcelona, permainan dengan gaya bertahan (pragmatis) menjadi tren di dunia sepakbola. Dan Italia menjadi pionirnya dengan sebutan cathenacio.

Kedua, partai Semi Final Liga Champions 2007: AC Milan Vs Manchester United 3-0. 

Partai leg 2 ini berlangsung di San Siro. MU datang dengan kepercayaan tinggi setelah menang 2-3 di leg 1. Mereka juga baru saja menjuarai Liga Inggris.

Kesolidan materi MU yang dihuni Ronaldo, Rooney, Scholes, dan Gigs diyakini mampu menghancurkan Milan. 

Tapi fakta di lapangan menyajikan hal sebaliknya. Duet Ronaldo-Rooney mati kutu. Tak satu biji pun peluang mereka ciptakan. Partai tersebut adalah partai terburuk MU di musim itu.

Sebaliknya, Milan tampil menggila dan berhasil unggul cepat 2-0 melalui dua gol sulit Kaka dan Seedorf. 

Setelahnya, mereka mengendalikan permainan. Milan akhirnya membungkus kemenangan 3-0 melalui gol pamungkas Gilardino. 

Warga Italia menyambut antusias kemenangan Milan itu. Bagi mereka itu adalah pembalasan setelah sebelumnya MU menggulung AS Roma 8-3.

Milan melaju ke final Liga Champions melawan Liverpool. Menang 2-1 sekaligus berhasil menjadi juara ke-7 kalinya.

AC Milan 1994

 

AC Milan di musim 1994 adalah contoh bagaimana tim bisa meraih prestasi dengan mengandalkan pertahanan. 

Ditinggal Ruud Gullit dan Frank Rijkaard yang hengkang plus Marco Van Basten yang cidera panjang, lini depan Milan tidak meyakinkan sama sekali.

Bayangkan, selama menjalani 34 laga Seri A, Milan hanya mencetak 36 gol. Udinese dan Atalanta yang degradasi saja sama-sama berhasil mencetak 35 gol.

Lantas, apa yang membuat Milan berhasil menjuarai Seri A? Pertahanan yang baik. Digawangi Franco Baresi, Alesandro Costacurta, Paolo Maldini, Mauro Tasotti, dan Marcel Desaily, Milan hanya kebobolan 15 gol sepanjang musim.

Keadaan itu juga berlaku di Liga Champions Eropa. Melakoni 13 partai, Milan hanya kebobolan 2 gol. Anehnya, penyerangan mereka justru subur dengan 21 gol.

Hasilnya: Milan juara setelah menumbangkan favorit juara Barcelona dengan skor telak 4-0.

Senin, 24 April 2023

Pesepakbola Georgia

Seberapa banyak pesepakbola Georgia yang Anda kenal? Saya cuma mengenal tiga yang bermain di tim hebat.

Pertama, Shota Arveladze. Penggemar bola 90-an pasti familiar mendengar nama itu. Ya, Arveladze adalah striker andalan Ajax di masanya.

Bergaya tipikal khas striker Eropa Timur seperti Hristo Stoichkov atau Floren Raducioiu, Arveladze subur mencetak puluhan gol bersama Ajax. Pun cuma sering bermain sebagai pengganti.

Kini, di usia 50, Arveladze berkarir sebagai pelatih klub lokal di negaranya.

Kedua, Kakhaber Kaladze. Penonton Liga Italia 2000-an wabilkhusus Milanisti pasti kenal sekali dengan pemain itu. Bek kiri andalan AC Milan di masanya yang kadang didorong maju sebagai gelandang.

Tidak secepat Roberto Carlos atau setenang Denis Irwin, tapi positioning-nya sangat menyulitkan penyerang tim lawan. Umpan-umpannya dari sisi kiri juga sangat memanjakan Andriy Shevhenko dan Filippo Inzaghi.

Menariknya, di usia pensiun, Kaladze banting profesi jadi politisi. Bukan sembarang politisi, beberapa jabatan telah diembannya: legislator, Menteri Energi, dan Walikota.

Ketiga, ini yang paling hits: Khvicha Kvaratskhelia. Gelandang elegan yang berhasil membawa Napoli mendominasi Liga Italia Serie A.

Sumbangan 12 gol dan 10 assist-nya berhasil membawa Napoli berjarak dua kemenangan lagi dari gelar Seri A ketiganya sepanjang sejarah.

Kamis, 02 Maret 2023

Privilege

Di tempat kerja yang dulu, circa 15 kg yang lalu, cukup banyak privilege: hak istimewa. Salah satunya: bisa masuk gratisan di sebuah resto konsep disko 😁.


Pada suatu momen, ada teman yang kurang puas dengan pelayanan di resto itu. Dia marah besar kepada seorang pelayannya. Suaranya besar. Menarik perhatian. Pelayan itu sampai bungkuk-bungkuk minta maaf. Hampir dipecat, bahkan.

*****

Privilege itu memang karunia. Tapi jangan sampai bikin kita tinggi hati. Apalagi sampai mau kasih hilang piring makan orang lain.

Kita lahir dari keluarga berkecukupan, itu privilege. Kita dapat jabatan di kantor, itu privilege. Kita punya teman pejabat, itu privilege. Kita punya kolega orang berpengaruh, itu privilege. Tapi tetaplah rendah hati.

Kita selalu berusaha mengingat nasehat Nabi untuk bersikap rendah hati. Karena rendah hati punya dua manfaat langsung: membuat kita tidak sombong dan tidak mudah menzalimi orang lain.

Minggu, 29 Januari 2023

BJ Habibie

Saya dua kali bertemu dengan BJ Habibie secara langsung. Pun dari jarak jauh, tapi cukup berkesanlah.

Pertama pada 1996, saat diajak Om nonton parade Jet Tempur (Air Show) di Bandara Halim Perdanakusuma. Saya melihat beliau dari jauh. Bajunya parlente. Kacamata hitamnya keren. 

Jabatan beliau Menristek kala itu. Sangat dekat dengan Presiden Soeharto. Dengan segala persepsi masyarakat yang melekat kepada beliau: positif dan negatif.

Kedua pada 2011, saat beliau datang ke Graha Pena Makassar sebagai narasumber acara dialog buku Habibie-Ainun di studio FajarTV. Acara itu dihadiri ratusan warga Makassar, dari pejabat sampai masyarakat umum. 

Setelah acara, warga sibuk berusaha berfoto dengan Pak Habibie. Saya malah sibuk berusaha berfoto dengan Adrie Soebono, ponakan sekaligus Road Manager beliau. Tapi gagal.




Kamis, 02 Juni 2022

Bijaksana

Kata toleransi rasa-rasanya sudah tidak relevan lagi. Apalagi kata itu sering sekali dipakai sebagian orang untuk menyerang sebagian yang lain.

Kata bijaksana sepertinya lebih cocok. Lebih netral dan enak didengar. Wisdom kalau di-English-kan. Yang diartikan "good judgement" oleh bule-bule.

Saya pribadi mengartikan bijaksana: mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya. Proporsional sesuai porsinya. Tahu kapan harus bicara, kapan musti diam. Simpati dan empati bersatu di dalamnya.

Minuman anggur beralkohol, misalnya. Bagi orang Islam, itu jelas haram. Tapi bagi orang Katolik, minuman itu dipakai perjamuan kudus. 

Bagaimana membijaksanainya? Muslim tetap mengharamkan. Katolik silahkan menggunakannya. Tidak perlu saling menghujat. Tidak perlu pula memberi selamat.