Karena dakwahnya mendapat pertentangan keras dari kaum Quraisy, Nabi Muhammad memutuskan hijrah dari Mekkah menuju Yastrib bersama para sahabatnya. Beliau terusir dari tanah kelahirannya sendiri; diusir oleh kaumnya sendiri.
Di Yastrib, ketika Muhammad datang, telah berdiam beberapa suku. Muhammad berbaur dengan suku-suku itu. Dinamai Yastrib sendiri karena daerah itu dibangun pertama kali oleh Yastrib bin Qaniyah, keturunan Nabi Nuh.
*****
Bersama istrinya Aisyah, Muhammad mendirikan rumah. Di samping rumahnya, dia mendirikan masjid sederhana yang difungsikan sebagai tempat sholat, berdakwah, dan kordinasi dengan para sahabatnya.
Tidak seperti kaum Quraisy di Mekkah, suku-suku di Yastrib menerima dengan baik dakwah Muhammad. Banyak dari penduduknya kemudian masuk Islam. Terinspirasi akan hal tersebut, Muhammad kemudian mengubah nama Yastrib menjadi Madinah: kota yang bercahaya.
*****
Dalam perjalanannya, Nabi Muhammad membangun Madinah. Secara religius maupun non religius (politik, ekonomi, dan sosial). Beliaulah pemimpin agama sekaligus pemimpin rakyat. Khalifah.
Terlebih, ayat-ayat Allah tentang hukum (pernikahan, riba, waris, miras, dll.) banyak turun di Madinah. Itu jelas membantu Muhammad dalam menata rakyatnya.
Setelah ayat tentang miras turun, misalnya, Muhammad langsung menyerukannya. Dan para sahabat, tanpa bertanya, langsung menumpahkan miras mereka ke jalanan lalu mengharamkannya, tanpa kecuali.
Muhammad pada akhirnya wafat di Madinah. Di dalam rumahnya; di samping istrinya Aisyah. Dia dimakamkan di halaman rumahnya.
*****
Kini, tentu kita sudah tidak bisa menemukan lagi bentuk asli dari rumah dan masjid Nabi Muhammad yang terbuat dari bahan baku apa adanya: tanah liat, pelepah kurma, dll. Sejak jaman khalifah Utsman bin Affan, keduanya sudah direnovasi.
Tahun demi tahun, era kekhalifahan demi kekhalifahan, sampai era kerajaan Saudi sekarang, rumah dan masjid Nabi mengalami perluasan dan modernisasi. Itulah yang sekarang kita kenal sebagai masjid Nabawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar