Ibrahim dan istri cantiknya Sarah masuk ke Mesir. Kala itu, Mesir dikuasai raja yang punya kebiasaan buruk: suka sama istri orang lain yang cantik.
Biar aman, Ibrahim dan Sarah pun sepakat untuk mengaku sebagai saudara ke halayak umum, bukan sebagai suami-istri.
Tapi apa daya, sang raja tak kuasa melihat pesona Sarah. Dia pun tak sabar ingin segera menjamahnya.
Percobaan pertama, sang raja coba menganggu Sarah. Sadar akan gerak-gerik raja, Sarah berdoa mohon perlindungan kepada Allah. Oleh Allah, sang raja dibuat kaku tak bisa bergerak.
Raja pun minta maaf kepada Sarah. Sarah memaafkannya dan berdoa lagi kepada Allah agar menyembuhkan raja.
Setelah sembuh, sang raja tetap liar dan kembali coba menganggu Sarah. Keadaan pun berulang: raja dibuat kaku, kemudian minta maaf, Sarah memaafkannya, dan Allah menyembuhkannya lagi.
Dua kali sembuh, raja tetap punya hasrat kepada Sarah dan kembali coba mengganggunya. Sarah berdoa lagi sehingga Allah membuat sang raja betul-betul tak bisa bergerak sama sekali kecuali bicara.
Raja pun kembali memohon kesembuhan kepada Sarah. Akhirnya Sarah berdoa lagi kepada Allah dan sang raja disembuhkan.
Sembuh untuk ketiga kalinya, raja pun berkata kepada ajudannya: usir Sarah dan Ibrahim dari Mesir karena mereka bukan manusia, melainkan jin.
Ibrahim dan Sarah pun meninggalkan Mesir. Agar Sarah tidak sakit hati dan kembali berdoa buruk, sang raja menghadiahinya seorang budak perempuan bernama Hajar.
*****
Dalam perjalanannya, karena Sarah tidak mampu memberikan keturunan kepada Ibrahim, dia pun mengijinkan Ibrahim menikahi Hajar.
Ibrahim dan Hajar pun menikah. Keduanya lalu dikaruniai seorang anak lelaki yang diberi nama Ismail.
Melihat keadaan Hajar yang punya anak, Sarah cemburu. Dia pun berdoa kepada Allah agar diberi keturunan juga. Allah mengabulkannya. Sarah pun hamil dan melahirkan anak yang diberi nama Ishaq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar