Lukman Laksmana pernah mencoba bunuh diri. Vokalis band Superglad itu berada di titik terendah dalam hidupnya. Dia meneguk setengah gelas Baygon dan 16 butir Antimo.
Gegaranya klasik saja: dia pinjam uang di bank buat bisnis. Sayangnya, bisnisnya bangkrut, kreditnya pun macet. Dia akhirnya depresi berat.
Setelah minum Baygon dan makan Antimo, badannya panas perlahan. Mulai dari kaki sampai ke seluruh badan. Ujungnya, pria yang akrab disapa Buluk itu blackout. Bangun-bangun, dia sudah di kasur rumah sakit. Dia cepat ketahuan dan ditolong keluarganya.
Setelah episode kelam itu, Buluk menata hidupnya kembali. Utang bank dilunasinya setahap demi setahap. Karir bermusik dibangunnya kembali perlahan-lahan.
*****
Lukman yang lain sebaliknya. Dia berhasil bunuh diri. Dengan membawa istrinya, pria Maros itu meledakkan diri di depan Gereja Katedral Makassar. Empat belas orang di sekelilingnya luka berat.
Polisi mengidentifikasi pria 25 tahun dan istrinya itu sebagai teroris. Surat wasiatnya ditemukan. Organisasi tertentu dilekatkan kepada dirinya. Mulai dari yang dekat: JAD, sampai yang jauh: ISIS.
Penyebab bom bunuh dirinya jelas masih misteri. Kalau dia salah tafsir ayat, buku tafsir apa yang dibaca? Kalau dia anggota organisasi tertentu, apa buktinya? Kalau dia terpapar cuci otak ustad, di mana pengajiannya? Kalau dia terpapar video kekerasan di internet, video di situs apa? Penasaran menelusurinya.
Apapun itu, bunuh diri hukumnya haram dalam Islam. Tanpa kecuali. Tanpa alasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar