Ryan di balik jeruji (dok. Liputan 6) |
Cinta Berujung Perilaku Sadis
Cinta Ryan kepada Noval bukanlah cinta biasa. Itu terbukti saat Ryan marah kepada Heri Santoso (40), pengusaha dan juga seorang gay, yang menawarkan uang kepadanya demi bisa tidur dengan Noval. Kemarahan Ryan berujung sadis: dia membunuh Heri, memutilasi tubuhnya, memasukkannya ke dalam tas, dan membuangnya di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan.
Polisi yang memeriksa potongan tubuh itu mengidentifikasinya sebagai Heri. Keterkaitan dengan Ryan berhasil ditelusuri lewat transaksi kartu kredit milik Heri. Ryan ternyata memakai kartu kredit Heri untuk berfoya-foya. Ryan pun ditangkap dan dia mengakui perbuatannya.
Setelah berita Ryan sampai ke kampungnya di Jombang, beberapa laporan warga muncul. Mereka melaporkan kehilangan anggota keluarganya setelah diketahui terakhir bersama Ryan. Polisi bergerak melacaknya. Dan terungkaplah fakta mencengangkan: Ryan ternyata telah membunuh 10 orang di kampungnya dalam rentang waktu 2007 hingga 2008.
Ke-10 orang itu dibunuh Ryan di rumahnya sendiri saat kedua orangtuanya keluar rumah. Ryan yang luwes dan pintar bergaul mengajak korbannya jalan-jalan ke kebun belakang rumahnya. Dia dan korban lalu bercerita tentang apa saja seperti dua orang yang akrab. Saat korban lengah, Ryan memukulnya pakai benda keras. Tubuh korban yang tergeletak langsung dikubur di tempat.
Ke-10 orang itu adalah Vincent Yudi Priyono (31), Ariel Somba (34), Grady Gland Alam Tumbuan (30-an), Guruh Setyo Pramono (27), Agustinus Fitri Setiawan (28), Nanik Hidayati (31), Sylvia Ramadani Putri (3, anak Nanik), Muhammad Aksoni (29), Zainal Abidin (21), dan Muhammad “Aldo” Asrori (20-an). Motifnya? Kuat dugaan ketersinggungan sebagaimana motif Ryan saat menghabisi Heri.
Cerdas Tapi Bersikap Labil
Ryan lahir di desa Jatiwates, Jombang, 1 Februari 1978. Seorang janda bernama Kasiyatun telah mengandung Ryan empat bulan saat Akhmad Maskur, satpam perusahaan gula, menikahinya. Ryan memiliki kakak dari pernikahan ibunya terdahulu bernama Mulyo Wasis.
Saat bersekolah di SDN 2 Jatiwates, Ryan diakui oleh guru-gurunya memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan berprestasi. Namun perilaku Ryan berubah saat bersekolah di SMPN 1 Tambelang. Ryan menjadi lebih feminin, memilih bergaul dengan perempuan, dan hobi menari. Sempat masuk SMAN 1 Jombang, Ryan akhirnya berpindah-pindah SMA karena sikapnya yang labil. Hingga takdir pun membawanya ke Jakarta.
Di Jakarta, Ryan ngekost. Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, Ryan bekerja di Marcella Gymnastic. Ryan akhirnya dipecat karena kedapatan mencuri ponsel milik anggota gym. Entah bagaimana jalannya, Ryan pun bergaul dengan komunitas gay dan memiliki Noval Andreas sebagai kekasihnya.
Kini, pada 2018, Ryan murung di balik jeruji. Peninjauan Kembali yang diajukannya ditolak. Di usianya yang ke-40, dia pun menanti vonis matinya. Kematian itu memang pasti, tapi jelas berbeda bagi orang yang telah mengetahuinya. Dan kita hanya bisa berempati dan berdoa: semoga di sisa kehidupannya, Ryan lebih bermanfaat bagi dirinya dan orang lain!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar