Ada tempat cuci motor yang fokus pada ide: siram baik-baik, sabuni sedetil mungkin, lap sampai kering, dan kilapkan dengan kit.
Pun butuh waktu lama mereka mengerjakannya, tapi disitulah kepuasan mereka: ketika motor telah dicuci dengan baik dan yang punya motor sumringah.
Kepuasan yang kemudian semakin lengkap tatkala pelanggan menyerahkan uang jasa dibarengi senyuman.
*****
Ada pula tempat cuci motor yang fokus pada materi. Mereka mencuci cepat-cepat karena mengejar jumlah motor yang akan dicuci. Mereka melakukan itu dengan sadar; tanpa rasa sesal.
Siramnya yang penting basah, sabunnya yang penting rata dan berbusa, lap seadanya, dan kilapkan dengan kit yang campuran airnya lebih banyak.
Biasanya ujungnya pelanggan memberikan uang jasa dengan mimik datar dan dahi mengkerut.
*****
Begitulah beda antara idealisme dan materialisme. Yang satu menjadikan ide sebagai kepuasan; satunya mengagungkan materi.
Sebuah kondisi yang mungkin bisa menjadi jawaban global dari pertanyaan: kenapa Indonesia masih banyak praktik KKN? Iya, karena warga materialis masih lebih banyak dibandingkan yang idealis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar