|
Jalanan Dusun Baku |
Sepi dan menyejukkan. Begitulah jalanan Dusun Baku menyambutku. Pepohonan tampak kokoh. Arus air dari got besar mengalir pelan. Anak-anak berenang riang di atasnya; kencing dengan perasaan gembira.
Sepeda kukayuh pelan-pelan. Mencoba menikmati keheningan yang begitu menyentuh perasaan. 'Tak ada keheningan seperti ini di Kota Maros. 'Tak ada keheningan seperti ini di Kota Makassar.
|
Jalanan sepi dan menyejukkan |
|
Anak-anak berenang riang |
|
Air mengalir pelan |
Lama berjalan, tetiba suara gemerincing air memekakan telingaku. Itu sungai. Yah, itu sungai. Di balik pepohonan rindang dan hamparan sawah yang hijau, ada sungai besar.
Seketika, saya pun seperti Glass yang menemukan sungai besar dalam film
The Revenant. Saya menikmati sungai yang entah apa namanya itu. Bersama sapi yang berbaring manja di tepinya. Bersama anak-anak yang bermain; berlarian ke sana ke mari.
|
Sepeda dan sapi |
|
Sepeda Alam |
|
Seperti Oase |
|
Rayuan Pulau Kelapa |
Dan apa yang menarik dari rasa cinta terhadap sesuatu itu? Ya, kerinduan untuk menemuinya kembali. Dan di saat saya beranjak meninggalkan Dusun Baku, sungguh saya memendam rasa rindu untuk memijaknya kembali.
*****
Dusun Baku adalah dusun yang terletak di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Boleh dikata, Dusun tersebut masuk dalam area daerah pinggiran kota Makassar. Sangat terekomendasi untuk pembaca yang hobi bersepeda, apalagi yang berdomisili di Kota Maros atau Kota Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar