|
Dinding Benteng dari batu padas |
Mengunjungi Benteng Somba Opu seperti memasuki lorong waktu. Tembok yang mengelilingi benteng setebal kira-kira 3 meter dengan tinggi antara 7-8 meter mengantarkan kita untuk mengkhayalkan kejayaan Kerajaan Gowa di masa silam.
Benteng yang dibangun pada tahun 1500-an itu awalnya hanya berupa kompleks perumahan keluarga bangsawan Kerajaan Gowa. Dibangun oleh Raja Gowa ke-9, Karaeng Tumapa'risi' Kallonna, di tepi Sungai Je'ne Berang. Karena lokasinya yang strategis di tepi sungai, kompleks itu juga dipakai untuk menjamu para pedagang yang berasal dari luar negeri. Pada masanya, Kerajaan Gowa punya andil dalam perdagangan rempah-rempah dunia.
|
Sisi lain Benteng Somba Opu |
Selanjutnya, keberadaan penjajah mengancam keberadaan kompleks itu. Raja Gowa ke-10, Karaeng Tunipallangga, pun berinisiatif membangunkan tembok sebagai pertahanan di sekeliling kompleks. Batu padas disusun tinggi dan tebal. Bahkan pada masa Raja Gowa ke-12, Karaeng Tunijallo', kompleks mulai dipersenjatai dengan meriam-meriam berat di setiap sudutnya.
Kini, apa yang tersaji di bangunan bernama Benteng Somba Opu itu hanyalah sisa kejayaan Kerajaan Gowa. Kompleks seluas 113.590 m2 yang dikelilingi tembok yang 'tak utuh lagi. Hadir untuk membuat kita mengenang.
|
Meriam untuk melindungi benteng dari serangan musuh |