Jumat, 08 Mei 2015

Batu Secret Zoo, Labirin Kaya Satwa

Welcome to Batu Secret Zoo (foto: Muhardi)
Masih dalam Kompleks Jatim Park 2, selepas melalui rute Museum Satwa yang panjang, saya lalu memasuki Batu Secret Zoo: sebuah kebun satwa.

Setelah mata ini dimanjakan oleh ragam satwa yang diawetkan beserta informasinya, kini saatnya menikmatinya secara langsung, hidup-hidup.

Rute Batu Secret Zoo seperti Labirin. Jalananya bertingkat-tingkat, memutar, lalu memanjang dan memutar lagi hingga bertemu di titik yang sama. Tingkatan paling atas adalah jalan masuk dan tingkatan paling bawah adalah jalan keluar. Desain yang sangat unik dan menarik, bukan?

Dalam perjalanan melalui rute panjang seperti Labirin itu, mata ini disuguhkan ragam jenis satwa di kanan-kiri: tikus raksasa, monyet dan segala jenisnya, burung-burung, reptil, rusa, jerapah, gajah, singa, macan, panther, kucing hutan, jaguar, ceetah, dan lainnya. Pokoknya ramai. Dijamin puas lihat satwa.

Ini kambing apa anak onta yah? Hehe (foto: Adi)
Macan Tutul (foto: Riri)
Kembali hati ini membatin: berapa banyak uang yang telah dikeluarkan untuk mendatangkan satwa itu semua? Belum lagi uang yang dikeluarkan untuk membuat kebun dan kandangnya. Luar biasa!

Tidak hanya kebun satwa yang ada di dalam Batu Secret Zoo. Pada titik tertentu, terdapat wahana tempat bermain, dari yang ekstrem sampai yang khusus untuk anak-anak: Tornado, Gurita, Rumah Hantu, Bola Air, mobil-mobilan, waterpark, keliling naik onta, dan lainnya.

Wahana Gurita yang seru (foto: Azis)
Bagi pengunjung yang lapar, tempat makan tersaji ramai di sepanjang rute, ringan maupun berat. Bagi yang capek berjalan kaki, tukang pijat refleksi pun ada dan siap melayani. Semua diatur lengkap guna melayani pengunjung dan memaksimalkan potensi bisnis tentunya.

Batu Secret Zoo sangat layak direkomendasikan untuk dikunjungi bagi Anda yang punya kesempatan berlibur di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Tidak percaya, silahkan menikmatinya langsung!

Kamis, 07 Mei 2015

Terpesona Museum Satwa

Gedung depan Museum Satwa (foto: Rizal)
Saya terpesona melihat gedung Museum Satwa yang berada di dalam kompleks Jatim Park 2. Sangat besar dan mencolok. Didesain dengan gaya eropa klasik dengan ornamen patung gajah di kanan-kirinya.

Saya pun bertanya-tanya dalam hati: apa yang ada di dalam museum itu sehingga gedungnya sedemikian rupa mewah dan mahalnya. Seberapa mahal? Cat tembok gedungnya saja yang anti lumut saya perkirakan menelan biaya ratusan juta rupiah. Mewah, bukan?

Masuk ke dalam gedung, kalimat selamat datang seolah terlontar dari replika satwa purba jenis dinosaurus: Apatosaurus, Tyrannosaurus-Rex, dan Stegosaurus.

Replika satwa purba (foto: Ivan)
Menurut informasi, replika itu dibuat oleh seniman lokal dari bahan khusus. Sangat eksotik, setidaknya menambah gairah dan rasa penasaran saya untuk mengikuti rute museum selanjutnya sampai selesai.

Dalam perjalanan melewati rute demi rute yang cukup panjang, saya melihat ragam satwa asli yang diawetkan beserta informasinya dari balik kaca. Satwa-satwa itu -katanya- didatangkan dari seluruh benua di dunia: Asia, Amerika, dan bahkan Afrika.

Badak yang diawetkan dalam kaca (foto: Muhardi)
Singa memangsa Zebra. Bagaimana cara mengawetkan keduanya? (foto: Muhardi)
Rasa-rasanya, hampir semua jenis satwa tersaji di Museum: jenis burung, reptil, mamalia, dan sebagainya. Saya pun membatin: berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk mengadakan satwa itu semua?

Museum Satwa layak dikunjungi oleh siapa pun yang berwisata ke kota batu, Malang, Jawa Timur. Dijamin puas!

Rabu, 06 Mei 2015

Kepincut Museum Angkut

Penulis di Museum Angkut (foto: Aristan)
Saat diajak mengunjungi Museum Angkut di Batu, Malang, dalam pikiran saya langsung terbayang Museum Lagaligo di Makassar: membosankan!

Awalnya, saat memasuki museum, pikiran saya itu sepertinya benar, namun lama kelamaan -setelah saya melalui rute museum yang sangat panjang- pikiran saya berubah. Saya justru kepincut sama Museum Angkut.

Memasuki pintu depan museum, pengunjung disajikan kendaraan tua bersejarah dari segala jenis, merek, dan tahun produksi: mobil Volkswagen, motor Harley Davidson, pesawat perang Nazi, becak tempo dulu, dan lainnya. Bahkan motor Honda tahun 60-an pun ada.

Jajaran mobil tua (foto: Ivan)
Yang menarik, mobil listrik Tucuxi yang penyok akibat kecelakaan saat dikendarai Dahlan Iskan juga tersaji otentik di Museum.

Tidak hanya itu, museum juga menyajikan replika keadaan jaman dulu dari kota-kota besar dunia: Paris, London, New York, dan lainnya. Halaman depan Istana Buckingham milik Kerajaan Inggris pun ada replikanya. Luar biasa kreatif!

Tucuxi (foto: Hariyani)
Sekeluar dari Museum, Pasar Apung siap melayani pengunjung yang kelaparan. Toko-toko yang menjual souvenir khas Malang dan barang-barang kesenian murah, seperti kendi, gelang, topeng, asbak, dan lainnya, juga siap memanjakan para pengunjung. Dijamin puas!

Museum Angkut patut dibanggakan oleh warga Malang dan Jawa Timur, serta Indonesia. Museum itu juga layak dikunjungi oleh siapa pun yang punya kesempatan berlibur di Batu, Malang.

Gaya Hollywood (foto: Ivan)

Masjid Turen yang Keren

Lorong kecil menuju masjid (foto: Aristan)
Informasi yang beredar di masyarakat: Masjid Turen tiba-tiba ada. Yang paling ekstrem, Masjid itu diduga dibangun oleh sekawanan jin.

Bagaimana tidak, masjid itu memiliki desain unik bergaya Persia, keren, dan tinggi bertingkat-tingkat, tapi masyarakat -katanya- ‘tak sekali pun pernah melihat mobil material atau mobil beton masuk ke dalam kompleks masjid yang berada di dalam sebuah lorong berukuran kecil. Saking kecilnya, hanya satu mobil kecil yang bisa melewati lorong itu.

Halaman depan Masjid (foto: Muhardi)
Namun, informasi itu dibantah oleh pengurus Masjid Turen. “Itu hanya isu,” kata pengurus itu. Yang benar, Masjid Turen dibangun dari hasil swadaya Kyai Ahmad rahimahullah dan santri-santrinya.

Adapun desainnya yang bergaya Persia diperoleh dari hasil sholat istikharah Sang Kyai, tanpa bantuan gambar dan tanpa sentuhan seorang arsitek.

Bangunan Masjid Turen yang di dalamnya juga terdapat Pondok pesantren telah dibangun sejak tahun 1980-an dan kemudian mengalami perkembangan pembangunan secara bertahap.

Anda penasaran melihat bentuk dari masjid yang terletak di daerah Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu, silahkan mengunjunginya langsung!

Kemewahan masjid dari depan (foto: Muhardi)
Suasana masjid (foto: Aristan)